Wednesday, May 17, 2006,4:41 PM
ketika waktu itu tiba....
Indah benar jawabanmu...
"Insya Allah bersedia...", itulah kata yang terucap darinya untuk membuka percakapan paling bersejarah dalam hidupku. Setelah sekian lama menunggu kepastian itu, akhirnya batas waktu penantian berakhir sudah. Keputusan itu akhirnya terucap juga dari bibirnya yang tulus. Antara percaya dan tidak, terucap kata "Alhamdulillah...." dari mulutku. "Maha Besar Engkau ya Allah. Sungguh, hamba sangat lemah. Maka, hamba mohon kepadaMu untuk senantiasa memberikan petunjuk di setiap langkah yang terayun, di setiap kata yang terucap, di setiap lelah yang muncul, dan di setiap apapun aktivitas hamba".

Ternyata benar,
"sebentuk pelangi yang hadir itu, kini menjadi matahari yang menyinari kehidupanku"
Entah kata apa lagi yang harus kuucap untuk mengungkapkan rasa syukurku. Benar juga kata temen dekatku, "takkan tertukar rezeki", kalo jodoh tak kan kemana. Percakapan kali ini tidak berlangsung lama. Hanya sebuah jawaban dan sebuah kesepakatan akan ikatan janji yang akan dilangsungkan beberapa hari sesudahnya.

Saat ini tak banyak yang ingin kulakukan selain terus untuk berucap syukur atas segala nikmat yang begitu banyak terlimpahkan kepadaku.

Wahai calon bidadariku...

Aku adalah orang yang penuh dengan kekurangan, maka lengkapilah kekuranganku dengan kelebihanmu.
Aku adalah orang yang terkadang khilaf, maka ingatkanlah aku saat tutur dan langkahku salah.
Bantu aku...
untuk menjadi seorang anak yang sholeh bagi ayah ibuku.
Bantu aku...
untuk menjadi suami yang baik bagimu.
Bantu aku...
untuk menjadi ayah yang bertanggung jawab bagi anak-anak kita nanti.


Beberapa hari sesudahnya ......
Hari yang sakral tiba sudah. Pagi-pagi benar semua sudah dipersiapkan, seakan tidak mengijinkan satu hal pun yang boleh terlewat. Semua serba sederhana, karena memang hari ini hanya akad nikah saja. Hanya aku, "dia", dan keluarga kami berdua serta beberapa orang temen dekat.

Bismillahirahmanirrahiim....
Ya Allah mudahkanlah langkah hamba untuk menuju keridhaanmu.

Hati ini sudah teramat mantap meskipun masih didera dengan perasaan gugup yang entah darimana asalnya muncul di dalam hati. Mobil yang akan membawa aku dan keluargaku pun sudah siap di depan rumah.
Namun tiba-tiba....alarm hapeku berbunyi mengingatkanku bahwa saat ini setengah jam sebelum kuliah pagiku. Akhirnya aku terbangun dari tidur pagiku. Dalam keadaan masih ngantuk, akhirnya aku tersadar kalau peristiwa tadi hanya mimpi di pagi hari yang sejuk. Yachh...kecewa!!! kenapa cuma mimpi????

Tapi kenapa mimpi itu begitu indah dan tampak nyata ??? Bahkan degup jantungku pun masih terasa sampai sekarang..

Astaghfirullah...
Ya Allah, kuatkanlah hamba sampai saat "itu" benar-benar datang dalam hidupku, tidak sekedar mimpi seperti pagi ini.

--g0En--

Labels: ,

 
posted by - g0En pRaSt - Permalink ¤