Saturday, June 09, 2007,10:35 PM
kutemukan engkau di setiap Tahajudku
Beberapa hari yang lalu saya baru aja nyelesaiin baca satu novel. Judulnya "Kutemukan Engkau di Setiap Tahajudku" karangan Desi Puspitasari. Dari judulnya sebenernya saya bisa mengira dan sedikit menerka, kalo novel ini pasti mengisahkan kebimbangan seseorang dalam mencari pasangan hidup dan kebingungan ketika dihadapkan pada sebuah pilihan.

Ternyata benar perkiraan saya. Novel ini bercerita tentang seorang Airin (gadis berjilbab yang cantik dan jago beladiri) yang sedang bingung menentukan pilihan antara Dewa (temen kuliah yang kaya dan sedang mencari pendamping untuk jadi pengganti ibu buat adiknya) dan Agus (temen masa kecil yang kini jadi setengah preman, gondrong, tukang balapan liar, tapi punya ibu yang baek dan sabar).

Bagian yang paling seru dari novel ini adalah ketika Agus datang ke rumah Airin untuk pertama kali dengan tujuan untuk menyatakan cintanya pada Airin. Ketika Agus hendak mengungkapkan perasaannya, Ayah Airin selalu mengganggu dengan menyela setiap percakapan Agus dan Airin. Tapi akhirnya berhasil juga Agus menyatakan cintanya, yang setelahnya harus ditolak Airin. Karena Airin ga menghendaki pacaran,tapi Airin mencari mencari imam yang dapat membimbing dia di dunia dan akhirat. Trus juga ketika Agus didaulat untuk menjadi imam sholat dhuhur bareng keluarga Airin. Secara Agus udah lupa bacaan dan jumlah rekaan shalat dhuhur.Parah.....Beberapa saat setelah kepergian Agus, Dewa pun datang dengan tujuan yang sama dan mendapatkan jawaban yang sama pula dengan Agus.

Kalo boleh saya bilang, jalan cerita dalam novel ini masih bisa saya tebak ketika saya baca bab awal. Meskipun alur yang digunakan sebenernya cukup bagus, yaitu alur flashback. Cuma kadang di paragraf ketika pindah ke alur masa lalu dari masa kini ataupun sebaliknya ga diberi pembatas, jadi kadang masih bingung, meskipun akhirnya nyambung juga..

Namun dengan segala kekurangan yang ada novel ini adalah salah satu yang menambah kayanya karya sastra di Indonesia. Dan layak untuk dibaca sebagai perenungan di kala kita akan menentukan pilihan.

Tetep maju karya sastra Indonesia!!


---------------------------------
Bandung, 9 Juni 2007, 19.21 WIB

Labels:

 
posted by - g0En pRaSt - Permalink ¤